RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
Pembelajaran SKI di Madrasah dan Sekolah
Dosen Pengampu : Muqowim, M.Ag
Pembelajaran SKI di Madrasah dan Sekolah
Dosen Pengampu : Muqowim, M.Ag

Disusun Oleh:
Faqih Utsman 12410126
Annisa Ramadhani Putri
Fauzul
Murtafi’ah 13410052
Eka Ilmi Utami 13410053
Muhimatun 13410085
Azhar Rahmanto 13410119
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
MTs. Wahid Hasyim Yogyakarta
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Tema/Sub Tema : Cemerlangnya
Ilmuwan Muslim Abbasyiah
Alokasi Waktu : 20 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B.
Kompetensi Dasar
1.
Memahami tokoh
ilmuwan muslim: Ali bin Rabban at-Tabari, Ibnu Sina, al-Razi (ahli kedokteran),
Al Kindi, (ahli filsafat), Jabir bin Hayyan (ahli
kimia), Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (ahli Astronomi) dan perannya dalam
kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Abbasiyah
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menunjukkan tokoh ilmuwan muslim pada masa Dinasti
Abbasiyah
2. Mengidentifikasi munculnya tokoh dari perkembangan
keilmuwan Dinasti Abbasiyah
3. Mengklasifikasikan kemajuan ilmuwan muslim pada masa
Dinasti Abbasiya
4. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi peran tokoh
ilmuwan Dinasti Abbasiyah
D.
Materi Pembelajaran
Masa Dinasti Bani
Abasiyiah tercatat dalam sejarah merupakan masa kegemilangan peradaban Islam
yang melahirkan banyak ilmuwan dan para
ulama cemerlang yang karya-karyanya abadi sepanjang sejarah sekaligus membuktikan bahwa peradaban dan
kebudayaan Islam memberi sumbangan besar
bagi peradaban dunia.
1. Lebih Dekat dengan Ilmuwan Masa
Abbasiyah
a.
Ali
Ibnu Rabbani at-Tabari (838-870 M), Penemu Ensiklopedia Kedokteran.
Nama lengkapnya, Abu al-Hasan Ali bin Sahl Rabban at-Tabari berasal dari keluarga Syria
Yahudi terkenal di Merv dan pindah ke Tabaristan, sehingga dikenal dengan
sebutan at-Tabari, merupakan ahli pengobatan yang termasyhur di
dunia Islam klasik. Masyarakat muslim mengenalnya dengan nama Abu al-Hasan.
Dokter jenius dari abad ke-9 M ini banyak menyumbangkan karyanya dalam bidang
kesehatan. Salah satu karyanya berjudul Fidaus al-Hikmah, yang ditulis
ketika dia sudah masuk Islam.
Fidaus al-Hikmah ditulis dalam
bahasa Arab, kemudian diterjemahkan sendiri ke dalam bahasa Syiria dan dibagi
ke dalam tujuh bagian.
Buku-buku karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa asing, seperti bahasa
Inggris dan Jerman. Selain Fidaus al-Hikmah, buku lain yang pernah
ditulisbya adalah Diin ad-Daulah (Agama Negara) dan Hifzhu as-Shihhah
(Menjaga Kesehatan). Ali bin Rabbani at-Tabari wafat pada tahun 870 M.
b.
Ibnu Sina (370–428 H / 980–1037 M)
Nama
lengkapnya, Abu Ali Al-Husaini bin Abdullah bin Sina, dikenal di dunia Barat
sebagai Avicena, lahir bulan Shafar
370 H/Agustus 980 M di Ifsyina (negeri
kecil dekat Charmitan), suatu kota di
Bukhara. Di sana ia banyak belajar ilmu
pengetahuan dan ilmu agama, juga mendalami filsafat, biologi dan kedokteran.
Pada usia 17 tahun, ia telah memahami
teori kedokteran melebihi sipa pun.
Di bidang kedokteran, Ibnu Sina dokter
muslim pertama yang menemukan peredaran
darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William
Harvey. Dia juga yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam
kandungan mengambil makanannya lewat tali pusar. Dia juga yang mula-mula
mempraktekkan pembedahan dan menjahitnya.
Dan dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa yang kini disebut psikoterapi.
Bukunya yang
terkenal adalah Qanun fi Al-Thibb (Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran). Karya
lainnya yang termasyhur adalah Asy-Syifa'
dan An-Najat.
c.
Abu Bakar Muhammad bin Zakariya ar-Razi
(251-313H/864-930M)
Abu bakar Muhammad bin Zakaria
ar-Razi, berasal dari Persia, lahir di Ray pada tahun 865 M, di dunia Barat dikenal dengan panggilan ‘Ar-Razes. Ar-Razi adalah
murid cemerlang dari Ali bin Sahl Rabbani at-Tabari. Setelah
mempelajari matematika, astronomi, logika, sastra, dan kimia, ia memusatkan
perhatiannya pada kedokteran, dan filsafat. Ia menjadi seorang dokter dan
filosof besar pada zamannya.
Karya tulis hasil
penelitiannya yang termashur adalah al-Hawi,
Ensiklopedi Kedokteran berjumlah 20
jilid. Buku ini berisi ilmu kedokteran Yunani, Arab, dan diterjemahkan ke dalam
bahasa latin pada tahun 1279 M. Sejak saat itu, buku tersebut menjadi rujukan di universitas -universitas Eropa
sampai abad ke-17 M. Bukunya yang lainnya yang terkenal adalah Fi al-Judari wa al-Hasbat yang membahas penyakit campak dan cacar dan
diterjemahkan juga ke dalam bahasa latin. Pada tahun 1866 M, buku itu dicetak
untuk yang ke-40 kalinya.
Ar-Razi, bukan hanya
ahli di bidang kesehatan, tetapi juga menguasai ilmu-ilmu lainnya. Beberapa
ilmuwan Barat berpendapat bahwa Ar-Razi juga merupakan penggagas ilmu kimia
modern. Ar-Razi wafat pada tahun 932 M di kota kota
kelahirannya.
d.
Abu Yusuf Ya’qub Ibnu Ishaq Al-Sabah Al-Kindi (801-873M)
Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’qub
bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin al-Asy’as bin Qais
Al-Kindi, filosof muslim pertama, karena ia adalah orang Islam pertama yang mendalami ilmu-ilmu
filsafat. Al-Kindi menerjemahkan dan menyimpulkan
karya-karya filsafat Helenisme. Ia juga dikenal sebagai pemikir muslim pertama
yang menyelaraskan filsafat dan agama. Menurutnya, filsafat adalah ilmu dari segala ilmu
dan kearifan dari segala kearifan. Filsafat bertujuan untuk memperkuat kedudukan
agama dan merupakan bagian dari kebudayaan Islam.Al-Kindi menguasai
beragam ilmu pengetahuan. Beberapa karya Al-Kindi yang terkenal:
a)
Kitab Al-Kindi ilaa Al-Mu`tashim
Billah fi al-Falsafah al-Ula (buku
ini membahas tentang kajian filsafat pertama)
b)
Kitab al-Falsafah al-Dakhilat wa
al-Masa`il al-Manthiqiyyah wa al-Muqtashah wa ma Fawqa al-Thabi`iyyah (membahas kajian filsafat dan berbagai masalah yang
berhubungan dengan logika, muskil, dan metafisika)
c)
Risalah
al-Hikmiyah fi Asrar al-Ruhaniyyah (membahas berbagai rahasia
spiritual dengan bahasa filosofis)
d)
Risalah fi Annahu al-Jawahir la
Ajsam (mengkaji tentang
substansi-substansi tanpa badan)
e)
Kitab fi Ibarah al-Jawami`
al-Fikriyah (Menganalisa tentang
ungkapan-ungkapan mengenai ide-ide komprejensif)
e.
Abu
Musa Jabir Ibnu Hayyan (750-803 M)
Orang Barat
memanggilnya dengan sebutan Geber. Sumbangan terbesar Jabir dalam
dunia ilmu pengetahuan adalah dalam di bidang
kimia. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian
kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan
reaksi kimia yang terjadi. Jabir dapat dipandang telah merintis ditemukannya
hukum perbandingan tetap.
Sumbangan lainnya
yang penting antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi,
distilasi, kalsinasi, sublimasi, dan penguapan serta pengembangan instrumen
untuk melakukan proses-proses tersebut.
Jabir menulis kitab-kitab penting bagi pengembangan ilmu
kimia, antara lain; Kitab Al-Kimya, Kitab Al-Sab’een, Kitab Al Rahmah, Al Tajmi, Al Zilaq
al Sharqi, Book of The Kingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book
of Balance.
f.
Muhammad
Ibnu Musa Al-Khawarizmi (780-850 M)
Al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang berpengetahuan luas,
bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang filsafat, logika,
aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia serta penulis
Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Dalam usia muda bekerja di Bait al-Hikmah di bawah pemerintahan
Khalifah Al-Makmun. Ia bekerja dalam sebuah observatorium matematika dan
astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.
Al-Khawarimi memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara
perhitungan India pada dunia Islam. Ia adalah ilmuwan yang pertama kali
memperkenalkan aljabar dan hisab dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang
masih digunakan sampai sekarang.
E.
Kegiatan Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Kegiatan
Pendahuluan
a.
Guru
mengucapkan salam dan berdoa bersama.
b.
Guru memeriksa
kehadiran,kerapihan berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c.
Guru
membangkitkan semangat peserta didik dengan melakukan kegiatan ringan,
seperti senam otak atau melakukan ice breaking.
d.
Guru menyampaikan kompetensi dasar
e.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
|
5 menit
|
2.
|
Kegiatan
Inti
a.
Mengamati
o Guru meminta peserta didik untuk
mengamati gambar yang ada pada LCD.
o Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang
b.
Menanya
o Peserta didik mengajukan beberapa
pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum dipahami.
o Peserta didik menyimak pertanyaan
guru siapa diantara kalian yang mampu membaca ayat yang ditayangkan pada LCD.
c.
Explore
Guru mendemonstrasikan pelajaran tentang Ilmuwan Muslim Masa Abbasiyah’.
Dengan menggunakan Model Jigsaw (Model Tim Ahli)
1) Siswa dikelompokkan
ke dalam 6 tim
2) Tiap orang dalam
tim diberi bagian materi yang berbeda
3) Tiap orang dalam
tim diberi bagian materi yang ditugaskan dan mencari ilmuwan
muslim Indonesia yang ada pada zaman sekarang.
4) Anggota dari tim
yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
5) Setelah selesai
diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar teman satu tim mereka tentang
sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
d.
Asosiasi
·
Memilih diantara pasangan yang paling semangat
untuk dijadikan model
e.
Komunikasi.
·
Mempresentasikan hasil diskusi
·
Kelompok lain mengamati dan memberi penilaian
hasil presentasi
·
Selama
pembelajaran berlangsung guru mengadakan
penilaian proses dengan rubrik observasi dan memberi penguat dari hasil presentasi
·
Guru
memberi penghargaan pada kelompok yang hasil presentasinya terbagus
|
10 menit
|
3.
|
Kegiatan
Penutup
a.
Dibawah bimbingan
guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis.
b.
Bersama-sama melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.
Guru
menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri
terstruktur.
d.
Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa.
e.
Guru mengucapkan salam.
|
5 menit
|
F.
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.
Teknik
penilaian :Tes dan Non Tes
2.
Bentuk:
a.
Tes Lisan
b.
Pengamatan
c.
Penugasan
3.
Instrumen
a.
Tes Lisan:
1) Apakah ada ilmuwan muslim yang ahli di bidang
kedokteran?
2)
Apakah
ada ahli astronomi di lingkungan ilmuwan muslim?
3) Apakah ilmuwan muslim mengenal dunia filsafat?
4) Adakah diantara ilmuwan mulim yang karyanya
mempengaruhi kedokteran dunia Barat?
5)
Bagiaman
kita bisa menjadi ilmuwan muslim?
b.
Pengamatan
1)
Proses Pembelajaran
NO.
|
Nama Siswa
|
Aspek yang Dinilai
|
Rata-Rata
|
||
Perhatian
|
Keaktifan
|
Tanggung Jawab
|
|||
1
|
Naila K
|
80
|
70
|
60
|
70
|
2
|
Sofiana
|
|
|
|
|
3
|
Ira Santi
|
|
|
|
|
4
|
Lutfi H
|
|
|
|
|
5
|
Alfi
|
|
|
|
|
6
|
Fauziyah
|
|
|
|
|
c. Penugasan
Amatilah kondisi sekitar rumah untuk mengidentifikasikan contoh-contoh
ilmuwan yang muslim. Buatlah deskripsinya.
G.
Media/alat,
Bahan, dan Sumber Belajar
1.
Media/alat
a.
Laptop, LCD
b.
Modul Materi
2.
Sumber
Belajar
Panduan Buku Ajar Siswa Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas VIII
Yogyakarta,
29 November 2015
Mengetahui
Kepala Madrasah Penyusun
Muhammad Luqman Khakim, S.Pd.Si TIM
NBP. 122110871
No comments:
Post a Comment