OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING
DI MTs. N GONDOWULUNG
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan
Konseling
Dosen
Pengampu : Drs.
Sarjono, M.Si.
Disusun oleh :
Fauzul Murtafi’ah 13410052
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
PELAKSANAAN OBSERVASI
A.
Identitas
Subyek
Identitas Guru
Nama : Drs. Sumarjiyanta
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Lama Mengajar : 5 tahun
Asal Sekolah : MTs. N Gondowulung
Alamat
Sekolah : Jl. Imogiri Barat No. 4, Sewon, Bantul,
Yogyakarta.
B.
Lokasi Dan Waktu Observasi
1.
Lokasi Observasi
Dalam melaksanakan observasi ini penulis mengambil lokasi di MTs. N Gondowulung yang berlokasi di Jl. Imogiri
Barat No. 4, Sewon, Bantul,
Yogyakarta.
2.
Pelaksanaan observasi
Penulis telah melaksanakan observasi selama satu kali observasi. Waktu yang
digunakan yaitu :
Senin, 23 Mei 2016
Melakukan
serangkaian wawancara dengan guru Bimbingan Konseling di MTs. N Gondowulung.
C.
Hasil
Observasi
1.
Wawancara dengan guru
Apa saja
permasalahan yang ada di sekolah ini dan bagaimana cara mengetahui masalah dan
cara menanganinya?
Kalau
permasalahan siswa mayoritas masalah kemampuan siswa dalam berprestasi, siswa
yang malas, masalah anak yang kesulitan belajar BK
hanya bisa bekerja sama dengan guru mata pelajaran, misalnya bahasa inggris guru
BK hanya memfasilitasi. Kalau semua mata pelajaran tidak hanya bidang tertentu maka dicari penyebabnya, bagaimana
keadaan di rumahnya. Kalau anak
yang broken home kebanyakan hasil prestasi rendah walaupun tidak semua siswa.
Selain home visit guru Bimbingan Konseling juga melihat
data siswa, menanyakan wali kelas, teman, guru, dan tetangga. Home visit lah
yang mendekati kebenaran. Permasalahan ini
pernah terjadi di Sekolah. Tetapi kasus broken
home ini gagal karena siswa akhirnya keluar. Pak
sumariyanta sudah beberapa kali melakukan home visit ke anak yang kasus broken home. Pertama kali anak tidak mau berangkat sekolah kemudian
pak sumariyanta membujuknya dengan mendatanginya ke rumahnya, akhirnya mau
masuk sekolah tetapi tidak ada semangat belajar,
hanya masuk-masuk saja. Siswa laki-laki ini kelas VIII. Setelah lihat hasil
yang tidak bagus. Maka siswa tersebut disarankan untuk pindah ke swasta. Tetapi
setelah di kroscek di sekolah yang baru ternyata siswa tersebut keluar juga.
Orang tuanya broken home sudah lama.
Masalah lain
kelas VIII perempuan akhirnya keluar juga. Guru-guru juga sudah beberapa kali mendatangi ke Rumahnya. Alasannya anak tersebut tidak berangkat karena tidak ada yang
ngantar lantas tidak masuk. Kemudian dari sekolah memfasilitasi meminjami
sepeda. Itu hanya sebentar karena alasan sepedanya rusak. Kemudian keluar dan
sepedanya dikembalikan.
Kelas IX ada permasalahan
sebelum UN. Sebelum UN dia katanya mau keluar. Akhirnya keluar dari sekolah juga.
Ada lagi
permasalahan anak laki-laki dan pendiam. Dia meminta ke orang tuanya untuk
dibeliin motor. Orang tuanya pedagang. Sebelumnya anak ini semester 1 rajin sekali,
masuk terus. Tetapi kalau setelah semester 2 dia mulai tidak masuk sekolah.
Penyebab jelasnya meminta motor belum diketahui, karena anak tersebut tidak
terpengaruh oleh lingkungan. Kata orang tuanya juga tidak pernah pergi.
Kalau semua mata pelajaran mengalami masalah, maka guru Bimbingan Konseling
melakukan home visit. Kami menemukan masalah tersebut dari guru mata pelajaran Karena guru Bimbingan Konseling
tidak masuk kelas karena waktunya tidak mencukupi.
Masuk kelas hanya saat kelas IX setelah Ujian Madrasah sebelum UN masuk kelas 2
Jam sebelumnya tidak ada, karena waktunya tidak cukup. Guru Bimbingan Konseling mengetahui permasalahan belajar dengan laporan guru mata pelajaran.
Kemudian siswanya di panggil. Kalau kenakalan misalnya anak nakal, bolos, atau
sering tidak masuk itu tugas Guru Bimbingan Konseling.
Karena setiap pagi hari absen dulu dari Guru Bimbingan Konseling, tujuannya karena kalau tidak masuk 2
hari tanpa keterangan maka anaknya di sms karena sudah memiliki semua kontak. Guru Bimbingan Konseling melakukan kroscek
dengan orang tuanya juga. Apakah dia berangkat dari rumah atau memang tidak
berngkat. Ketika
berkaitan dengan bidang studi Guru Bimbingan Konseling hanya sebagai
fasililtator.
Materi apa saja
yang ada di dalam mata pelajaran Bimbingan Konseling saat kelas IX?
Saat kelas IX
BK masuk ke kelas materinya kaitannya dengan belajar persiapan untuk menghadapi
UN. Cara belajar efektif, tidak kalah pentingnya mengenai lanjutan studi
artinya bimbingan karier. Setelah UN ada sosialisasi itu bekerja sama dengan
SMA, MA dan SMK, yang mengadakan BK. Karena berkaitan dengan lanjutan bidang
studi.
Apa saja tugas Guru Bimbingan Konseling selain membimbing siswa?
Tugas seorang Guru Bimbingan Konseling mengadakan tes kecerdasan berkaitan dengan lanjutan bidang studi.
Biasanya ada rekomendasi peminatan. Tetapi sekarang ini menggunakan tes
kecerdasan (IQ). Sebaiknya si A ini masuk IPA atau IPS. Jadi kalau di SMA atau
SMK diminta peminatan rekomendasi maka tunjukan tes IQ karena kalau dengan
raport terkadang tidak sesuai dengan kenyataannya. Karena raport mengejar KKM.
Jadi kurang valid. Kegiatan ini bekerja sama dengan lembaga, yang mengurusi Guru Bimbingan Konseling. Karena ada permasalahan dengan dana yang ada di sekolah. Baru
tahun ini lembaga yang mendatangi sekolah. Sekolah tidak memfasilitasinya,
mungkin di rasa tidak penting adanya tes IQ.
Apakah siswa
berkonsultasi ke Guru Bimbingan Konseling ketika
memilih ekstrakulikuler?
Siswa dalam
memilih ekstrakulikuler siswa memilih sendiri. Tidak adanya konsultasi. Saat
siswa kelas VII siswa disuruh memilih sendiri dari berbagai ekstrakulikuler,
kecuali ekstrakulikuler pramuka diwajibkan bagi kelas VII.
D.
Kesimpulan
Guru Bimbingan Konseling melakukan Home
visit ketika siswa mengalami masalah di prestasi semua mata pelajaran. Ketika
hasil semua mata pelajaran tersebut tidak bagus maka Guru Bimbingan Konseling
melakukan home visit. Sebelum melakukan home visit Guru Bimbingan Konseling
melihat terlebih dahulu data siswa, menanyakan ke teman-temannya, wali kelas,
tetangga, dan guru. Guru Bimbingan Konseling dalam melakukan ini bekerja sama
dengan guru mata pelajaran.
Guru Bimbingan Konseling mengadakan tes IQ
yang berkaitan dengan lanjutan studi siswa. Dalam pemilihan ektrakulikuler,
siswa tidak melakukan konsultasi dengan Guru Bimbingan Konseling.
DOKUMENTASI
No comments:
Post a Comment